Ditanya Soal Aliran Simulator, Ini Kata Panitia Lelang
Ketua Panitia Lelang proyek simulator ujian SIM, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Teddy Rusmawan dicecar 24 pertanyaan terkait proyek di Korps Lalulintas Polri itu. Mantan Kepala Primkoppol itu mengaku hanya melengkapi kesaksian sebelumnya.
Saat dikonfirmasi soal aliran dana proyek simulator SIM ke sejumlah anggota dewan, perwira menegah Polri itu enggan berkomentar. "Ke Bu Ria dulu deh," kata Teddy usai diperiksa enam jam oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat 15 Maret 2013.
Pengacara Teddy, Dwi Ria Latifa juga tidak bersedia berkomentar terkait adanya aliran dana proyek Simulator SIM ke sejumlah Politikus Senayan.
Namun saat ditanyakan lebih lanjut apakah pemeriksaan sejumlah anggota dewan di KPK dalam proyek simulator SIM untuk mengkonfirmasi adanya aliran dana ke DPR terkait proyek senilai Rp198,6 miliar itu, Ria tidak membantahnya.
"Wah kalau saya jawabnya no comment gimana? No comment saja. Jawaban detail sebaiknya tanya penyidik KPK. Nanti di pengadilan saja," kata Ria di gedung KPK.
Selebihnya Ria hanya mau menjelaskan tentang pemeriksaan terhadap kliennya hari ini. Menurutnya, pemeriksaan kali ini hanya melengkapi berkas pemeriksaan sebelumnya. "Pertanyaan seputar proses simulator hanya ini ada penambahan atau pengulangan saja," terangnya.
Aliran dana simulator ke Senayan ini diungkap oleh mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin. Bos Grup Permai itu mengungkapkan bahwa korupsi di Korlantas Polri ini tidak saja melibatkan petinggi Polri. Nazar menuding proyek Simulator SIM yang bernilai Rp196,8 miliar itu juga melibatkan sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).