Konflik di Sabah Tidak Berimplikasi pada Indonesia
Konflik bersenjata antara pasukan Malaysia dengan kelompok Kesultanan Sulu di Sabah tidak berpengaruh pada keamanan Indonesia. Warga negara Indonesia di tempat itu juga dalam kondisi aman setelah diungsikan.
Hal ini disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Michael Tene, Jumat 22 Maret 2013. Dia mengatakan, hingga saat ini konflik yang telah menewaskan lebih dari 60 orang tersebut "belum berimplikasi langsung bagi Indonesia."
Sebelumnya timbul kekhawatiran konflik di bagian utara pulau Kalimantan itu akan menyebar hingga ke wilayah Indonesia, khususnya di daerah perbatasan. Namun Tene memastikan hal ini tidak terjadi.
"Pihak Kemlu terus memantau konflik ini dan sejauh ini kami belum melihat adanya pergerakan atau eksodus orang ke provinsi yang berada dekat dengan Sabah," kata Tene.
Dia juga mengatakan bahwa WNI yang berada dekat wilayah konflik telah diungsikan dan dalam kondisi aman. Kebanyakan WNI di Sabah bekerja di ladang sawit.
"Perwakilan kami di Malaysia, baik itu Kedutaan di Kuala Lumpur atau Konsulat di Tawi-Tawi selalu memonitor perkembangan WNI yang masih ada di Sabah. Bagi mereka yang bekerja dekat dengan lokasi konflik, telah kami ungsikan ke lokasi lain yang lebih aman," kata Tene.
Dari data terakhir yang didapat oleh Kemlu RI, total jumlah WNI yang diungsikan karena tempatnya dekat dengan lokasi konflik berjumlah 193 WNI. "Itu data yang kita peroleh hingga awal bulan Maret ini," ungkap Tene.