Kengerian Pertempuran di Suriah
Pertempuran antara pasukan pemberontak dan pemerintah masih menjadi "makanan" sehari-hari di Suriah, tidak terkecuali ibukota Damaskus. Baku tembak sengit terjadi di Ain Tarma, Damaskus, pekan ini.
Fotografer Reuters, Goran Tomasevic, yang menempel dengan Pasukan Pembebasan Suriah turut merasakan denyut kengerian pertempuran itu. Dalam beberapa foto, Tomasevic berada di tengah-tengah kepulan debu dan puing-puing yang berhamburan setelah tempat mereka berlindung dihajar tank tentara pemerintah.
Peluru-peluru beterbangan, jarak pandang terganggu akibat debu tebal sisa serangan. Pasukan pemberontak saat itu sedang menyerang wilayah yang dikuasai tentara Bashar al-Assad. Serangan tentara dibalas oleh granat roket.
Dalam bidikan kameranya, terlihat seorang pemberontak tertembak pasukan sniper dari atas gedung. Ditemani kawannya, tentara ini mengerang kesakitan dan akhirnya diseret ke tempat aman. "Dia masih hidup saat saya potret, tapi sekarat saat dibawa pergi. Seorang temannya juga tertembak, tapi dia bisa pulih setelah perutnya bersarang peluru," kata Tomasevic.
Setelah seseorang terbunuh, pasukan pemberontak mundur sekitar 20-30 meter. Para pejuang harus bersusah-payah menarik mayat kawan mereka, dan memasukkan ke dalam lubang, di tengah api dan dentuman meriam tank.
"Sejak saya di sini, kami pergi dari rumah ke rumah. Satu hari, seorang pemberontak di samping saya tertembak. Pemberontak dan tentara pemerintah sangat dekat jaraknya, mereka bahkan bisa saling melempar granat tangan. Kau bisa mendengar mereka saling meneriaki satu sama lain," kata Tomasevic.
Perang sipil di Suriah telah berlangsung selama 22 bulan. PBB memperkirakan, telah lebih dari 60.000 orang yang tewas, termasuk di antaranya wanita dan anak-anak.