Lion Air mulai ditinggalkan penumpangnya
Kecelakaan yang menimpa Lion Air Sabtu (13/4) lalu ternyata berbuntut panjang. Lion tak hanya sekali ini mengalami kecelakaan. Beberapa kecelakaan kecil maupun besar tercatat telah terjadi selama sepuluh tahun terakhir.
Tak heran bila beberapa calon penumpang memutuskan untuk membatalkan atau mengubah tiketnya dengan maskapai lain. Ketua bidang tiket Asosiasi Perusahaan Penjual Tiket Penerbangan Indonesia (Astindo) Pauline Suharno mengatakan pembelian tiket Lion Air setelah kecelakaan Sabtu lalu tercatat menurun sekitar 20 hingga 30 persen.
"Ada sedikit turun. Tadinya sudah pesan jadi ganti maskapai atau tidak jadi membeli," ujar dia saat dihubungi merdeka.com, Senin (15/4).
Beberapa penumpang tercatat pindah ke beberapa maskapai yang juga melayani penerbangan dengan anggaran yang rendah seperti Mandala, Citilink dan AirAsia. "Namun memang Mandala belum terlalu banyak," imbuh Pauline.
Sementara untuk pemesanan tiket perusahaan, dipindah menjadi Garuda Indonesia atau Sriwijaya. "Mereka memilih naik kelas," kata dia.
Namun, tidak semua calon penumpang memindahkan penerbangannya. Beberapa terpaksa tetap menggunakan Lion karena rute yang dibeli tidak disediakan oleh maskapai lain. "Tapi ada lumayan banyak yang memilih untuk mengembalikan tiketnya," kata dia.
Efek pengalihan penerbangan ini, lanjut Pauline, diperkirakan tidak akan terlalu lama. Pasalnya, kecelakaan yang dialami oleh Lion Air tidak memakan korban jiwa.
"Paling dua minggu penumpang juga sudah lupa. Apalagi kecelakaan kemarin tergolong tidak terlalu parah," kata dia.
Seperti yang telah diketahui, pesawat Lion Air JT930 dari Bandung menuju Bali mendarat di pantai sebelum mencapai landasan Bandara Ngurah Rai, Bali. Total 108 penumpang selamat dan 22 orang mengalami luka-luka.