Politisi Italia Jadi Target Pembunuhan
Pihak kepolisian kota Roma, Italia, mengatakan pelaku penembakan dua petugas polisi pada Minggu pagi sebenarnya menyasar para politisi. Namun karena di luar Istana Chigi, pelaku bernama Luigi Preiti, 49, itu tidak menemukan targetnya, maka dia menembakkan timah panas ke arah petugas polisi.
Menurut stasiun berita CBC News, Minggu waktu setempat, Menteri Dalam Negeri Italia yang baru dilantik, Angelino Alfano, menyatakan penembakan itu merupakan kejadian yang tragis. Alfano juga menggambarkan insiden tersebut sebagai ekspresi kemarahan warga Italia atas berbagai permasalahan pelik di Negeri Pizza itu yang tak kunjung usai.
Mulai dari meroketnya jumlah pengangguran, banyaknya usaha yang gulung tikar dan skandal politik yang mewarnai tajuk pemberitaan hampir setiap hari. Para politisi menggambarkan peristiwa penembakkan itu sebagai panggilan darurat untuk memperbaiki perekonomian Italia.
"Dari apa yang kami pahami, ini merupakan permasalahan pribadi si pelaku yang memicu terjadinya penembakan," ujar Guglielmo Epifani, pejabat berwenang di kabinet Perdana Menteri Italia, Enrico Letta.
Dalam sebuah wawancara di stasiun televisi milik pemerintah, Epifani mengatakan krisis finansial telah memicu terjadinya tindak bunuh diri. Namun dia menekankan ini merupakan kali pertama seseorang menembak orang lain di tempat umum.
"Peristiwa ini sudah menjelaskan semuanya. Dunia politik harus menggarisbawahi tanggung jawab untuk menghadapi krisis yang dialami negara ini," ungkapnya.
Pengangguran
Preiti diketahui merupakan seorang pengangguran dari daerah selatan Calabria. Namun sebelumnya dia tidak memiliki catatan kejahatan.
Pihak keluarga mengaku terkejut ketika mendengar Preiti melakukan aksi penembakan pada waktu pelantikan Perdana Menteri baru Italia, Enrico Letta. Pelaku sempat diduga mengalami gangguan jiwa, namun fakta itu dibantah oleh Jaksa Pierfilippo Laviani.
"Dia telah mengakui semuanya. Pelaku juga tidak terlihat sebagai orang yang mengalami gangguan jiwa," ujar Laviani.
Dalam aksinya itu Preiti melukai dua petugas polisi dan seorang wanita hamil yang tengah melintasi lokasi. Ketiganya dirawat di Policlinico Umberto. Salah satu petugas polisi bernama Giuseppe Giangrande dilaporkan mengalami luka sangat serius dengan peluru tembus ke bagian leher dan melukai tulang belakangnya.