Australia Latih Dokter dan Perawat Indonesia Tangani Korban Bencana
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meninjau pelatihan penanganan tanggap darurat korban bencana terhadap tenaga medis RS Sanglah, Denpasar, di Royal Darwin Hospital, Darwin, Australia. Progam pelatihan tenaga medis tersebut dimotori oleh Australia National Critical Care and Trauma Response Center.
PM Julia Gillard turut hadir dalam peninjauan sore hari ini, Senin (2/7/2012). Selain menemui pada dokter dan perawat yang sedang mengikuti pelatihan, kepada Presiden SBY juga diperagakan berbagai fasilitas rumah sakit lapangan canggih milik Australia yang cepat digelar di lokasi terjadinya bencana alam.
Beberapa kali Presiden SBY dan rombongan berhenti di salah satu fasilitas untuk bertanya lebih lanjut kepada petugas yang memperagakannya tentang berbagai peralatan medis yang ada. Rumah sakit lapangan tersebut memang tidak sebatas tenda penampungan korban, tapi juga ruang operasi, berbagai jenis peralatan evakuasi korban dari medan yang berbeda-beda, bus dan jip 4x4 ambulans, sarana komunikasi satelit hingga sarana sanitasi.
"Kerjasama di sektor kesehatan ini semakin mempertautkan dua bangsa atas isu-isu kemanusiaan. Saya bergembira dapat menyaksikan langsung bentuk-bentuk kerjasama konkret di sektor ini," ujar SBY.
Pelatihan penanganan tanggap darurat korban bencana alam ini juga mencakup pengiriman tim dari Royal Darwin Hospital ke RS Sanglah, Denpasar, untuk menjadi mentor bagi para perawat. Menyusul teror Bom Bali I dan II, Australia makin serius menyediakan bantuan program kesehatan, seperti penyediaan peralatan penanganan korban luka bakar yang waktu itu masih langka di Indonesia.
